Rabu, 14 Januari 2015

Analis jurnal Acute Disgetive Bleeding


Dilansir dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25274156
Upper Gastrointestinal Bleeding Caused by Severe Esophagitis: A Unique Clinical Syndrome.
Guntipalli P1, Chason R, Elliott A, Rockey DC.
Author information
Abstract
BACKGROUND:

We have recognized a unique clinical syndrome in patients with upper gastrointestinal bleeding who are found to have severe esophagitis.
AIM:

We aimed to more clearly describe the clinical entity of upper gastrointestinal bleeding in patients with severe esophagitis.
METHODS:

We conducted a retrospective matched case-control study designed to investigate clinical features in patients with carefully defined upper gastrointestinal bleeding and severe esophagitis. Patient data were captured prospectively via a Gastrointestinal Bleeding Healthcare Registry, which collects data on all patients admitted with gastrointestinal bleeding. Patients with endoscopically documented esophagitis (cases) were matched with randomly selected controls that had upper gastrointestinal bleeding caused by other lesions.
RESULTS:

Epidemiologic features in patients with esophagitis were similar to those with other causes of upper gastrointestinal bleeding. However, hematemesis was more common in patients with esophagitis 86 % (102/119) than in controls 55 % (196/357) (p < 0.0001), while melena was less common in patients with esophagitis 38 % (45/119) than in controls 68 % (244/357) (p < 0.0001). Additionally, the more severe the esophagitis, the more frequent was melena. Patients with esophagitis had less abnormal vital signs, lesser decreases in hematocrit, and lesser increases in BUN. Both pre- and postRockall scores were lower in patients with esophagitis compared with controls (p = 0.01, and p < 0.0001, respectively). Length of hospital stay (p = 0.002), rebleeding rate at 42 days (p = 0.0007), and mortality were less in patients with esophagitis than controls. Finally, analysis of patients with esophagitis and cirrhosis suggested that this group of patients had more severe bleeding than those without cirrhosis.
CONCLUSIONS:

We have described a unique clinical syndrome in patients with upper gastrointestinal bleeding who have erosive esophagitis. This syndrome is manifest by typical clinical features and is associated with favorable outcomes.










ANALISA JURNAL
1. Apa
Jurnal ini membahas tentang hubungan perdarahan gastrointestinal dengan sindrom esophagus yang akut, jadi penelitian ini membahas tentang apakah perdarahan gastrointestinal di sebabkan oleh sindrom esophagus yang akut.
2. Siapa
Yang melakukan penelitian ini adalah Guntipalli P1, Chason R, Elliott A, Rockey DC responden yang di gunakan adalah para penderita esofagitis.
3. Kapan
Di terbitkan oleh Dig Dis Sci(disgetive disease and science) . 2014 Oct 2. [Epub ahead of print]
4. Mengapa
Penelitian ini patut di teliti karena banyak kasus pasien yang memiliki penyakit perdarahan saluran cerna memiliki esopagitis yang sangat parah, sehingga penelitian ini sangat penting untuk di teliti.
5. Bagaimana
Kami melakukan cocok studi kasus-kontrol retrospektif dirancang untuk menyelidiki gambaran klinis pada pasien dengan hati-hati didefinisikan perdarahan saluran cerna atas dan esophagitis parah. Data pasien ditangkap prospektif melalui gastrointestinal Pendarahan Kesehatan Registry, yang mengumpulkan data dari semua pasien yang dirawat dengan perdarahan gastrointestinal. Pasien dengan esophagitis endoskopi didokumentasikan (kasus) dicocokkan dengan kontrol yang dipilih secara acak yang memiliki perdarahan saluran cerna atas yang disebabkan oleh lesi lainnya.

HASIL:
Fitur epidemiologi pada pasien dengan esofagitis serupa dengan yang dengan penyebab lain dari perdarahan saluran cerna atas. Namun, hematemesis lebih umum pada pasien dengan esofagitis 86% (102/119) dibanding pada kontrol 55% (196/357) (p <0,0001), sedangkan melena kurang umum pada pasien dengan esofagitis 38% (45/119) dari pada kontrol 68% (244/357) (p <0,0001). Selain itu, semakin parah esophagitis, yang lebih sering adalah melena. Pasien dengan esophagitis memiliki tanda-tanda yang kurang normal vital, penurunan yang lebih rendah hematokrit, dan peningkatan yang lebih rendah di BUN. Kedua skor pra dan postRockall lebih rendah pada pasien dengan esofagitis dibandingkan dengan kontrol (p = 0,01, dan p <0,0001, masing-masing). Lama tinggal di rumah sakit (p = 0,002), tingkat perdarahan ulang pada 42 hari (p = 0,0007), dan mortalitas kurang pada pasien dengan esofagitis dibandingkan kontrol. Akhirnya, analisis pasien dengan esofagitis dan sirosis menyarankan bahwa kelompok pasien mengalami pendarahan yang lebih parah dibandingkan mereka yang tanpa sirosis.

KESIMPULAN:
Kami telah menggambarkan sindrom klinis yang unik pada pasien dengan perdarahan saluran cerna atas yang memiliki esophagitis. Sindrom ini terwujud dengan gambaran klinis yang khas dan berhubungan dengan hasil yang menguntungkan.








MAPPING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar