Senin, 29 Oktober 2012

Makalah Demografi


                                                                      BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam  pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.

Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag membangun dengan  mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan  dan perencana program untuk dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.

Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.  Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk  turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan pengertian kependudukan atau demografi !
2.      Apa saja ukuran-ukuran demografi?
3.      Apa yang dimaksud dengan morbiditas,mortalitas dan fertilitas?
4.      Jelaskan maksud dari proyeksi dan estimasi penduduk !

C.    TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang Demografi ini adalah :
1.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetatahui definisi tentang kependudukan atau demografi
2.      Mahasiswa mengerti ukuran-ukuran demografi
3.      Mahasiswa dapat menjelaskan  apa itu morbiditas,mortalitas dan fertilitas
4.      Mahasiswa diharapkan mampu mengerti proyeksi dan estimasi penduduk.











BAB II
PEMBAHASAN

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.
Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.
Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya
Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat.
Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapai 8 milyar. Para ahli dan orang awam sama-sama tercengang melihat fakta perkembangan yang demikian cepat itu. Sehingga mereka sering mereka-reka atau membuat semacam spekulasi, salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk setiap orang didunia (Nuveen, 1966).
Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk
Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke – 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya.















BAB II
PEMBAHASAN


1.Pengertian Dasar Tentang Kependudukan
Apakah kependudukan itu? Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
2 . Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Sedangkan yang disebut bukan penduduk adalah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di negara itu. Adanya perbedaan itu maka berbeda pula hak dan kewajibannya. Penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan bleh melakukan suatu pekerjaan, bukan penduduk tidak memiliki hak dan kewajiban itu.
3. Pertumbuhan Penduduk
Salah satu yang menjadi permasalahan suatu Negara adala pertumbuhan penduduk suatu negara. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:
P = P­­­­o ekt
Dimana,
P = Banyaknya penduduk pada akhir tahun
Po = Banyaknya penduduk pada tahun awal
e = angka eksponensial 2,71828
k = angka pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu
Cara Menghitung Nilai Pertumbuhan
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Cara Menghitung Rasio
4. Hal-hal yang berkaitan dengan demografi
Hal-hal yang berkaitan dengan demografi adalah perkawinan, pendidikan dan migrasi.
a.       Perkawinan
b.       Pendidikan
c.        Migrasi

5. Transisi Demografi

Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama “theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi.
Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.

Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)
  
6.Sumber Data Demografi

Sumber data demografi terdiri dari :

1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survei penduduk

Masing masing mempunyai kekurangan dan kelebihan : metode pengumpulan, validitas,reliabilitas, cakupan data, landasan hukum, perilaku masyarakat, pelaksana.

1.      Sensus penduduk

 Sensus Penduduk sebagai keseluruhan proses pencacahan (collecting),pengumpulan ( compilling),penyusunan( tabulation), dan penerbitan (publishing) datademografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang, padawaktu tertentu di suatunegara atau suatu wilayah tertentu (PBB, 1958)

Karakter pelaksanaan Sensus :

1. Bersifat Individual, yang berarti informasi data dikumpulkan dari individu baik sebagaianggota rumah tangga atau pun anggota masyarakat.
2. Bersifat Universal, pencacahan menyeluruh.
3. Pencacahan diselenggarakan serentak.
4. Sensus dilaksanakan secara periodik pada tiap tahun yang berakhiran angka nol (0).

Informasi Kependudukan yang diperoleh dalam sensus.

1.      Geografi dan migrasi penduduk.

2.      Rumah tangga3.

3.      Karakter social dan demografi..

4.      Kelahiran dan kematian.

5.      Karakteristik pendidikan.

6.      Karakteristik ekonomi

Topik minimal dalam pertanyaan sensus penduduk

Geografi &Migrasi Penduduk:

•Tempat lahir
•Lama tinggal didaerah seberang.
•Tempat tinggal beberapa tahun laluRumah TanggaHubungan anggota dengan kepala    keluargaKarakter social & Demografi:
•Jenis kelamin.
•Umur
•Status perkawinan
•Kewarganegaraan
•Agama
•Bahasa
•Suku etnik ( kebangsaan ) fertilitas dan mortalitas.
•Anak lahir hidup
•Anak masih hidup
•Umur waktu kawin
•Lama kawin 
•Jumlah anak lahir hidup 12 bulan sebelum sensus
•Jumlah bayi mati 12 bulan sebelum sensus
•Yatim karena kematian ibu

Karakter Pendidikan:

•Tingkat pendidikan
•Melek huruf
 •School attendance
 •Educational qualification

 KarakterEkonomi:

•Aktifitas ekonomi
•Kedudukan dalam aktivitas
•Industri
 •Status pekerja
 •Jam kerja
 •Pendapatan
 •Aktifitas menurut sektor
menurut sektor

Cencus Error ( Kesalahan Sensus ) ( Yaukey, 1990 )

1.      Kesalahan cakupan (error of coverage) : Kesalahan Dimana Tidak semua penduduktercacah & ada yang tercacah dua kali 

2.      Kesalahan isi pelaporan (error of content) : Kesalahan pelaporan dari responden, atauKetidakjujuran responden dalam mengisi Blangko pertanyaan sensus.

3.      Kesalahan ketepatan laporan (estimating error) :Kesalahan pencatatan data pendudukyang Menyebabkan kesulitananalisanya. Hal ini Terjadi dari petugas atau pelapor data.

Tahapan sensus di Indonesia

1.      Pemerintah memberi mandat pada Badan pusat Statistik untuk melakukan sensus, lalu BPS menyiapkan draft pertanyaan.

2.      Melatih petugas sensus untuk mendapatkan data sensus dengan draft yang nantidibawa.3.

3.      Membagi wilayah dalam wilayah pencacahan (wilcah).

4.      Wilcah dibedakan antara wilcah pedesaan dan wilcah perkotaan.

5.      Pencacahan dilaksanakan dengan system aktif (mendatangi RT dg membawa draftpertanyaan sensus) pada hari “ H” tanggal 30 Juni.

6.      Juga melaksanakan PODES (pencacahan potensi desa) & pemetaan desa. 
7.      Hasil sensus diolah oleh BPS dan diumumkan.

8.      Juga dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misal : sensus pertanian, sensus industri,survey angkatan kerja nasional, dll.

Konsep yang dipergunakan dalam sensus

1.      Penduduk yang dicacah.

2.      Blok sensus.

3.      Klasifikasi daerah perkotaan atau pedesaan.

4.      Bangunan.

5.      Rumah tangga.

6.      Orang yang tinggal di asrama.

7.      Orang yang tinggal di LP.

8.      Indekost.

9.      Anggota rumah tangga

 
Keunggulan Sensus :

1. Dianggap paling akurat
2. Lengkap cakupannya
3. Terbebas dari pengaruh kesalahan sampel (sampling error)
4. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
5. Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai lain.

Kelemahan

1.Biaya sangat mahal (menyeluruh)
2.Sensus penduduk periode 10 tahunan, kemungkinan setelah beberapa tahun sudah   banyakperubahan; kelemahan umur, tanggal.pernikahan, kapan melahirkan
3.Sering terjadi content error, kesalahan dalam pencacahan dan jawaban responden
4.Kemungkinan tidak semua tercacah.

2.      Registrasi Penduduk

Adalah suatu kegiatan pencatatan mengenai kelahiran hidup, kelahiran mati, kematian,perkawinan, perceraian, adopsi, termasuk pengakuan pengesahan, pembatasan, danpemisahan yang dilakukan secara terus-menerus dan kerkesinambungan ( PBB 1955).
Istilah Registrasi digunakan karena registrasi ini berfokus pada kejadian sejak orang lahir danmenjadi anggota suatu komunitas, sampai meninggal, serta semua perubahan status yangdialami antara keduanya seperti menikah dan bercerai.

Registrasi Penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri olehwarga ketika terjadi perubahan perubahan-perubahan jumlah penduduk. Ini dilakukan olehDepadaagri melalui kantor desa setempat.
Permasalahan yang muncul akibat sistem pencatatan ini :
1. Seorang bayi yang mati setelah lahir, harusnya dilaporkan sebagai proses kelahiran &kematian, namun hal ini biasanya tidak dilaporkan.
2. Terlambatnya pelaporan kelahiran.
3. Jauhnya jarak kantor desa dengan rumah warga.
4. Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah nikah, tdk dilaporkan karena dianggap aib.

Kelemahan

- Pendaftaran penduduk de jure.
- Informasi yang disajikan sedikit
- sangat tergantung sistem, petugas,kesadaran masyarakat
- kelengkapan dan kecermatan data tergantung konsistensi dan kontinyuitas pencatatan
3.      Survei Penduduk

Adalah proses pencacatan informasi tentang penduduk berdasarkan kekhususan bidang kajiansecara lebih luas dan mendalam .
Istilah “ survei “ umumnya digunakan oleh para
peneliti sosial,untuk memperoleh data yang lebih rinci dan spesifik : tentang perilaku penduduk, sikap,kepercayaan, pendapat, karakteristik, pengetahuan dan harapan responden.
Survai yang cakupannya nasional (seperti sensus) dalam hal tahapannya, dan keterangan yangdikumpulkan : SUPAS (survey penduduk antar sensus), SDKI (survey demografi kesehatanIndonesia), SAKERNAS (survey tenaga kerja nasional), SUSENAS (survey social ekonomi nasional).

SUPAS ( Survai penduduk antar sensus )
 
Merupakan suatu kegiatan yang saling mengisi atau melengkapi. Dikenal sensus sampel,biasanya 5 10 % dari penduduk rumah tangga.
Informasi yang dikumpulkan lebih rinci seperti : jumlah anak, peristiwa kematian, kegiatan ekonomi, bidang pekerjaan dll.
Tiga Hal Utama Beda Sensus Dan Survei :
1.Cakupan penduduk yang dicacah, sensus seluruh, survai hanya mencacah sebagian penduduk( sampel ).
2. Fleksibilitas pelaksanaan, sensus secara periodik, survai kapan saja dapat dilaksanakan.
3. Topik/aspek yang dikumpulkan, sensus pada data demografi, sosial ekonomi secara global,survai dapat dilakukan dengan topik topik yang lebih beragam, spesifik, rinci sesuai kebutuhan.
7.Komposisi Penduduk
Pengertian komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb.
 Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Macam-macam komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo

Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan. Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan.Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Cara penyajian dan penghitungan komposisi penduduk
Cara penyajian komposisi penduduk
Penyajian data komposisi penduduk dapat disajikan dengan grafik yang berbentuk pyramid yang disebut dengan “Piramida Penduduk”. Piramida Penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan grafik batang yang menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap – tiap kelompok usia. Dengan piramida penduduk, data akan terbaca dengan lebih jelas. Riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piramida
penduduk negri yang bersangkutan.
Cara penggambaran piramida penduduk:
 1. Sumbu vertikal untuk distribusi umur
2. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat absolut maupun persentase.
3. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.
4. Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0 – 4) tahun semakin ke atas untuk umur yang lebih tua
5. Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan sistem “open end interval” artinya, misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75+.
6. . Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki – laki dan bagian sebelah kanan untuk pnduduk perempuan
7. Besarnya balok diagram untuk masing – masing kelompok umur harus sama.
Piramida penduduk
Terdapat beberapa tipe piramida, dibedakan dalam 5 tipe piramida penduduk:
Model 1:
Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan ‘slope’ tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian. Umur median rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.
Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951
Piramida Penduduk Indonesia tahun 1971
Model 2:
Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih lebar dan ‘slope’ lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke puncak piramida. Bentuk ini terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingakt fertilitas. Umur median sangat rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.
Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan Brazilia.

Model 3:
Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk sarang tawon kuno (old fashioned beehive). Terdapat pada negara dengan tingkat kelahirandan tingkat kematian yang rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan sangat rendah, terutama pada kelompok umur-umur tua.
Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.
Model 4:
Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (The bellshapedpyramid). Bentuk ini dicapai oleh Negara-negara yang paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi.
Contoh: Piramida penduduk Amerika Serikat.
Model 5:
Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis yang tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolute dari pada penduduk.

A.    UKURAN – UKURAN DEMOGRAFI
`1. Jumlah/bilangan absolut : sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil sementara sensus penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203,5 juta orang. Bilangan absolut ini kemudian dikembangkan menjadi bilangan relatif agar lebih mudah dianalisis.
2. Rasio : menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya.  Dengan kata lain merupakan perbandingan antara dua bilangandan dapat dinyatakan dalam persepuluh, perseratus, atau perseribu.
  • Rasio jenis kelamin adalah perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Rasio jenis kelamin Indonesia tahun 2000 dari angka sementara sensus penduduk 2000 adalah:99,78 laki-laki per 100 perempuan.
  • Rasio jenis kelamin menurut umur
Keterangan :
SRi = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur i
tahun.
Mi = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i
tahun.
Fi = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i
tahun.
k = konstanta, biasanya nilainya 100.

  • Rasio menurut jenis kelamin kelahiran (Sex Ratio at Birth = SRB)
Keterangan :
SRB = rasio jenis kelamin kelahiran
BM = kelahiran bayi laki-laki
BF = jumlah kelahiran bayi perempuan
k = konstanta (umumnya nilainya 100)
  • Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)
Keterangan :
CWR = Rasio Anak Perempuan
P(0-4) = jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
k = angka konstanta, dalam rumus ini biasanya bernilai 1000
  • Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio = DR)
  • Kepadatan penduduk (Man Land Ratio)
- Kepadatan Penduduk Kasar, adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
- Kepadatan Penduduk Fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi lahan pertanian. Rumus :
- Kepadatan Penduduk Agraris adalah jumlah penduduk petani tip-tiap kilometer persegi lahan pertanian.
3. Rate/angka/tingkat : jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung resiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio. Misalnya angka kelahiran pada tahun 1980 adalah 35 kelahiran hidup per 1000 penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan peristiwa demografis (kelahiran) pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan peristiwa demografis, diperlukan dua angka dari wilayah yang sama tetapi waktunya berlainan (misalnya, angka kelahiran Indonesia tahun 1971 adalah 44 per 1000 dan tahun 1980 adalah 35 per 1000).
Ada dua macam angka yaitu :           
a) angka kasar, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung riiko peristiwa ddemografi tersebut. Misalnya Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Death Rate).
b) angka spesifik, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Fertilitas Menurut Umur (ASFR = Age Spesifik Fertility Rate).
4. Proporsi : menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut, Apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus, dikenal dengan nama persen.
B.     MORBIDITAS
Pada pengobatan dan epidemiologi, kata morbiditas dapat merujuk kepada
  • pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat),
  • derajat kerasnya penyakit,
  • meratanya penyakit: jumlah kasus pada populasi,
  • insiden penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.
  • Cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan)
Morbiditas merupakan tingkat kesakitan atau menurunnya kesehatan yang dialami anak umur 0 sampai 4 tahun. Tinggi rendahnya kesakitan balita menjadi salah satu tolak ukur kesehatan masyarakat..Faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas balita itu sendiri adalah: tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan, lingkungan biofisik, konsumsi gizi, jarak kelahiran anak satu dengan anak berikutnya dalam satu keluarga dan perawatan balita.

Penelitian bertujuan untuk
 (1) mengetahui pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap morbiditas balita
 (2) tingkat pendapatan terhadap morbiditas balita
 (3) lingkungan biofisik terhadap morbiditas balita
 (4) konsumsi gizi terhadap morbiditas balita
 (5) jarak kelahiran terhadap morbiditas balita
 (6) perawatan balita terhadap morbiditas balita.
Metode yang digunakan adalah dengan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan mengalami sakit pada dua bulan penggunaan sampel daerah menggunakan metode sensus, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode obsevasi, wawancara dan dokumentasi dengan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Analisis data menggunakan tabulasi tunggal, tabulasi silang dan analisis regresi ganda.       

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
 (1) tingkat kesakitan balita termasuk dalam kriteria sedang yaitu sebesar 42,3%,
(2) tingkat pendidikan responden termasuk dalam kriteria sedang sebesar 39,02%,
 (3) tingkat pendapatan termasuk rendah sebesar 60,98%,
(4) lingkungan biofisik \ termasuk dalam kriteria sedang sebesar 55,28%,
 (5) konsumsi gizi termasuk dalam kriteria sedang sebesar68,29% ,
(6) jarak kelahiran termasuk dalam kriteria sedang sebesar 50,03%, dan
 (7) perawatan balita termasuk dalam kriteria baik sebesar 56,10%. Dengan bobot sumbangan terbesar terhadap tingkat morbiditas balita adalah pendidikan ibu sebesar 30,53%.

C.    MORTALITAS
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu. 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Tingkat Kematian Kasar              
Crude Death Ratio :  (CDR) =    Pm   x k
Dimana :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG)
Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.
D.    FERTILITAS
Fertilitas adalah kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, berdenyut jantungnya, dsb. Fekunditas adalah petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Tingkat Fertilitas Kasar
Crude Birth Ratio (CBR) =    B / (Pm   x k)
Dimana :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
E.     PROYEKSI DAN ESTIMASI PENDUDUK
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur
dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
I.            Kegunaan Proyeksi
Hasil proyek penduduk sanagat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan beras,
fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatan
kerja.
II.            Metode Proyeksi
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan dating
antara lain:
1.      Metode Matematik, ada 2 cara, yaitu:

Linear Rate of Growth, ada 2 cara yaitu:
1. Arithmathic Rate of Growth: Pn= P0(1+rn).
2. Geometric Rate of Growth: Pn=P0 (1+r)n.
Eksponential Rate of Growth: Pn= P0 ern
Dimana P0 : jumlah penduduk pada tahun awal
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n
r : tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun awal ke tahun ke-n.
n : banyak perubahan tahun.
2.      Metode Komponen

Metode ini sering digunakan dalam penghitunag proyeksi penduduk. Metode
ini melakukan tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat
proyeksi jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen digabngkan. Metode
ini membutuhkan data-data sebagai berikut:
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
perapihan (smothing).
Pola mortalitas menurut umur.
Pola fertilitas menurut umur.
Rasio jenis kelamin saat lahir.
III.            Tahap-tahap Proyeksi
1. Evaluasi Data
Umur; pelaporan umur tidak benar, cenderung umur mengelompok pada angka
yang berakhiran “0” dan “5”.
Jenis Kelamin: Rasio jenis kelamin berfluktuasi diakibatkan mobilits laki-laki
lebih tinggi pada usia muda sehingga banyak terlewat cacah.
2. Perapihan Umur
Prorata (pro-rate), mengalokasikan TT (tidak terjawab) ke masing-masing
kelompok umur.
Perapihan (adjusment) penduduk 10-64 dengan rumus:
5 [ 5 10 5 5 5 5 5 10 ] 4 10 4
16
1
− − + +
Σ ∗ = − + + + − x x x x x x P P P P P P
dimana Σ ∗ = x P 5 jumlah penduduk 5 tahun hasil adjustment.
= x P 5 jumlah penduduk 5 tahunan sebelum adjusment
Perapihan (adjusment) penduduk 65+ tahun, dengan table stable population
karena dianggap pengaruhnya tidak besar (mendekati “0”)
Perapihan (adjustment) penduduk 0-4 tahun dan 5-9 tahun dengsn
menggunakan survival ratio.
Estimasi-estimasi yang digunakan
Estimasi Tingkat Kelahiran (Fertilitas)
Indirect Method (Easwespo Packed Program), merujuk ke periode beberapa tahun
sebelum pelaksaan sensus/survei seperti metode Rele, Palmore, Guna-Sekaran-
Palmore, dan Last Live Birth (anak lahir hidup terakhir yang merujuk pada tahun
pelaksaan sensus/survei).
Direct Method, menggunakan data langsung dari SPI87, SDKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka yang dihasilkan lebih rendah daari pada hasil indirect method. Hal ini
disebabkan responden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS 85, SUPAS 95, SP2000.
Estimasi tingkat Kematian (Mortalitas)
Indirect Method (Mortpaklite/ MCPDA Packed Program), seperti metode Brass,
Sullivan, Trussell, dan Falloni Heligman. Input data adalah rata-rata lahir hidup
(ALH/CEB) dan anak masih hidup (AMH/CS) yang dibuat menjadi proporsi kematian
anak dari wanita pada kelompok umur yang dapat diestimasi menjadi probability of
dting (qx) P1/P2, P2/P3,…. Berdasarkan rasio paritas, hasil yang diambil berasal dari
rata-rata wanita usia 20-24 (q2), 25-29 (q3) dan 30-34 (q5).
Direct Method, menggunakan data langsung dari SPI87, SDFKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka yang dihasilkan lebih rendah dari pada hasil inderct method. Hal ini
disebabkan rsponden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
• Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS95, SP2000, SUSENAS93, SUSENAS94.
• BPS memakai metode Trussel denagn pertimabangan metode ini sesuai denagn fase
yang terjadi di Indonesia (west model).
Estimasi Tingkat Migrasi
Migrasi seumur hidup (berdasarkan tempat lahir)
Migrasi total (berdasarkan tempat tinggal terakhir)
Migrasi Risen (berdasarkan tempat tinggal 5 tahun terakhir yang lalu), proyeksi
penduduk memakai migrasi risen dengan perpindahan antar propinsi sedangkan
perpindahan internasional diabaiakn (0).
Net migrasi (net migration) pertahun untuk setiap 1000 penduduk menurut kelompok
umur dengan menggunakan metode life table survival ratio (bila positif berarti sebagai
penerima migran, jika negatif berarti sebagai pengirim migran).




















BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran-ukuran demografi meliputi antara alin : jumlah bilangan absolute,rasio dan rate.dengan adanya ukuran-ukuran tersebut akan mempermudah untuk menghitung jumlah penduduk di suatu negara contoh : jenis kelamin.jenis kelamin menurut umur,jenis kelamin menurut kelahiran,beban tanggungan,dan kepadatan penduduk.dengan adanya morbiditas dapat dihitung tingkat kesakaitan masyarakat.dengan mortalitas dapat diketahui jumlah kematian rakyat dalam suatu negara.sedangkan jumlah keselamatan dapat diketahui dari fertilitas

B.     SARAN
Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif cepat.begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.berikan masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah.









DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, Gerakan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta, 1998.
BKKBN,  Kependudukan KB dan KIA,  Bandung Balai Litbang, 1999.
http :// www.hprory.com/transisi-demografi/




1.