BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat
dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal
sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses
demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya,
Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah
penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat
serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan
penduduk yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata.
Jumlah penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan
dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek
dan komponen demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan dan aspek rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu
kebijakan dan perencana program untuk
dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.
Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan
Indonesia adalah masih tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya
penyebaran dan struktur umur penduduk.
Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi
dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan
pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang
baik antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan
produksi dan jasa.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Jelaskan
pengertian kependudukan atau demografi !
2. Apa
saja ukuran-ukuran demografi?
3. Apa
yang dimaksud dengan morbiditas,mortalitas dan fertilitas?
4. Jelaskan
maksud dari proyeksi dan estimasi penduduk !
C.
TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang Demografi
ini adalah :
1.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetatahui
definisi tentang kependudukan atau demografi
2.
Mahasiswa mengerti ukuran-ukuran
demografi
3.
Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu morbiditas,mortalitas dan fertilitas
4.
Mahasiswa diharapkan mampu mengerti
proyeksi dan estimasi penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
Kependudukan
atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,
agama, atau etnisitas tertentu.
Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah
500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia
dua kali lipat.
Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar
(1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk
menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2
milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk
menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.
Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar
4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan
penduduk dunia dari jumlah sebelumnya
Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845
milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai
845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka
pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat.
Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada
tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada
saat itu akan mencapai 8 milyar. Para ahli dan orang awam sama-sama tercengang
melihat fakta perkembangan yang demikian cepat itu. Sehingga mereka sering mereka-reka
atau membuat semacam spekulasi, salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada
masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci
persegi untuk setiap orang didunia (Nuveen, 1966).
Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk
Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk
Meskipun masalah kependudukan telah lama
diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke – 18
banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara
sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan
di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu
kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk
generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori
demografi transisinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Dasar Tentang
Kependudukan
Apakah kependudukan itu? Para ahli biasanya membedakan
antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan
(population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan
Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah
studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta
bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi
juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif
Kependudukan
atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,
agama, atau etnisitas tertentu.
2 .
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat
tinggal menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut
undang-undang. Sedangkan yang disebut bukan penduduk adalah orang yang berada
di wilayah negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap
di negara itu. Adanya perbedaan itu maka berbeda pula hak dan kewajibannya.
Penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan bleh melakukan suatu pekerjaan,
bukan penduduk tidak memiliki hak dan kewajiban itu.
3. Pertumbuhan Penduduk
Salah satu yang menjadi permasalahan suatu Negara
adala pertumbuhan penduduk suatu negara. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil
dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada
perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase
jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan
dalam rumus:
P = Po
ekt
Dimana,
P = Banyaknya penduduk pada akhir tahun
Po = Banyaknya penduduk pada tahun awal
e = angka eksponensial 2,71828
k = angka pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu
Cara Menghitung Nilai Pertumbuhan
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan
penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit
dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Cara Menghitung Rasio
4. Hal-hal yang berkaitan dengan
demografi
Hal-hal yang berkaitan dengan demografi adalah
perkawinan, pendidikan dan migrasi.
a.
Perkawinan
b.
Pendidikan
c.
Migrasi
5. Transisi
Demografi
Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama “theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi.
Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling
berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan
berubahnya keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan
angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai
dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang
positif dan meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan
disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan
yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)
6.Sumber Data
Demografi
Sumber data demografi terdiri dari :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survei penduduk
Masing masing mempunyai kekurangan dan kelebihan :
metode pengumpulan, validitas,reliabilitas, cakupan data, landasan hukum,
perilaku masyarakat, pelaksana.
1. Sensus
penduduk
Sensus Penduduk
sebagai keseluruhan proses pencacahan (collecting),pengumpulan (
compilling),penyusunan( tabulation), dan penerbitan (publishing) datademografi,
ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang, padawaktu tertentu di
suatunegara atau suatu wilayah tertentu (PBB, 1958)
Karakter pelaksanaan Sensus :
1. Bersifat Individual, yang berarti informasi data
dikumpulkan dari individu baik sebagaianggota rumah tangga atau pun anggota
masyarakat.
2. Bersifat Universal, pencacahan menyeluruh.
3. Pencacahan diselenggarakan serentak.
4. Sensus dilaksanakan secara periodik pada tiap tahun
yang berakhiran angka nol (0).
Informasi Kependudukan yang diperoleh dalam sensus.
1. Geografi dan
migrasi penduduk.
2. Rumah
tangga3.
3. Karakter
social dan demografi..
4. Kelahiran
dan kematian.
5. Karakteristik
pendidikan.
6. Karakteristik
ekonomi
Topik minimal dalam pertanyaan sensus penduduk
Geografi &Migrasi Penduduk:
•Tempat lahir
•Lama tinggal didaerah seberang.
•Tempat tinggal beberapa tahun laluRumah
TanggaHubungan anggota dengan kepala
keluargaKarakter social & Demografi:
•Jenis kelamin.
•Umur
•Status perkawinan
•Kewarganegaraan
•Agama
•Bahasa
•Suku etnik ( kebangsaan ) fertilitas dan mortalitas.
•Anak lahir hidup
•Anak masih hidup
•Umur waktu kawin
•Lama kawin
•Jumlah anak lahir hidup 12 bulan sebelum sensus
•Jumlah bayi mati 12 bulan sebelum sensus
•Yatim karena kematian ibu
Karakter Pendidikan:
•Tingkat pendidikan
•Melek huruf
•School attendance
•Educational qualification
KarakterEkonomi:
•Aktifitas ekonomi
•Kedudukan dalam aktivitas
•Industri
•Status pekerja
•Jam kerja
•Pendapatan
•Aktifitas menurut sektor
menurut sektor
Cencus Error ( Kesalahan Sensus ) ( Yaukey, 1990
)
1.
Kesalahan cakupan (error of coverage) : Kesalahan
Dimana Tidak semua penduduktercacah & ada yang tercacah dua kali
2.
Kesalahan isi pelaporan (error of content) : Kesalahan
pelaporan dari responden, atauKetidakjujuran responden dalam mengisi Blangko
pertanyaan sensus.
3.
Kesalahan ketepatan laporan (estimating error)
:Kesalahan pencatatan data pendudukyang Menyebabkan kesulitananalisanya. Hal
ini Terjadi dari petugas atau pelapor data.
Tahapan sensus di Indonesia
1. Pemerintah
memberi mandat pada Badan pusat Statistik untuk melakukan sensus, lalu BPS
menyiapkan draft pertanyaan.
2. Melatih
petugas sensus untuk mendapatkan data sensus dengan draft yang nantidibawa.3.
3. Membagi
wilayah dalam wilayah pencacahan (wilcah).
4. Wilcah
dibedakan antara wilcah pedesaan dan wilcah perkotaan.
5. Pencacahan
dilaksanakan dengan system aktif (mendatangi RT dg membawa draftpertanyaan
sensus) pada hari “ H” tanggal 30 Juni.
6. Juga
melaksanakan PODES (pencacahan potensi desa) & pemetaan desa.
7. Hasil sensus
diolah oleh BPS dan diumumkan.
8. Juga
dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misal : sensus pertanian, sensus
industri,survey angkatan kerja nasional, dll.
Konsep yang dipergunakan dalam sensus
1. Penduduk
yang dicacah.
2. Blok sensus.
3. Klasifikasi
daerah perkotaan atau pedesaan.
4. Bangunan.
5. Rumah
tangga.
6. Orang yang
tinggal di asrama.
7. Orang yang
tinggal di LP.
8. Indekost.
9. Anggota
rumah tangga
Keunggulan Sensus :
1. Dianggap paling akurat
2. Lengkap cakupannya
3. Terbebas dari pengaruh kesalahan sampel (sampling
error)
4. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
5. Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai
lain.
Kelemahan
1.Biaya sangat mahal (menyeluruh)
2.Sensus penduduk periode 10 tahunan, kemungkinan
setelah beberapa tahun sudah
banyakperubahan; kelemahan umur, tanggal.pernikahan, kapan melahirkan
3.Sering terjadi content error, kesalahan dalam
pencacahan dan jawaban responden
4.Kemungkinan tidak semua tercacah.
2. Registrasi
Penduduk
Adalah suatu kegiatan pencatatan mengenai kelahiran
hidup, kelahiran mati, kematian,perkawinan, perceraian, adopsi, termasuk
pengakuan pengesahan, pembatasan, danpemisahan yang dilakukan secara
terus-menerus dan kerkesinambungan ( PBB 1955).
Istilah Registrasi digunakan karena registrasi ini
berfokus pada kejadian sejak orang lahir danmenjadi anggota suatu komunitas,
sampai meninggal, serta semua perubahan status yangdialami antara keduanya
seperti menikah dan bercerai.
Registrasi Penduduk adalah proses pencatatan penduduk
yang dilakukan secara mandiri olehwarga ketika terjadi perubahan
perubahan-perubahan jumlah penduduk. Ini dilakukan olehDepadaagri melalui
kantor desa setempat.
Permasalahan yang muncul akibat sistem pencatatan ini
:
1. Seorang bayi yang mati setelah lahir, harusnya
dilaporkan sebagai proses kelahiran &kematian, namun hal ini biasanya tidak
dilaporkan.
2. Terlambatnya pelaporan kelahiran.
3. Jauhnya jarak kantor desa dengan rumah warga.
4. Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah nikah, tdk
dilaporkan karena dianggap aib.
Kelemahan
- Pendaftaran penduduk de jure.
- Informasi yang disajikan sedikit
- sangat tergantung sistem, petugas,kesadaran
masyarakat
- kelengkapan dan kecermatan data tergantung
konsistensi dan kontinyuitas pencatatan
3. Survei
Penduduk
Adalah proses pencacatan informasi tentang penduduk
berdasarkan kekhususan bidang kajiansecara lebih luas dan mendalam .
Istilah “ survei “ umumnya digunakan oleh para
peneliti sosial,untuk memperoleh data yang lebih rinci
dan spesifik : tentang perilaku penduduk, sikap,kepercayaan, pendapat,
karakteristik, pengetahuan dan harapan responden.
Survai yang cakupannya nasional (seperti sensus) dalam
hal tahapannya, dan keterangan yangdikumpulkan : SUPAS (survey penduduk antar
sensus), SDKI (survey demografi kesehatanIndonesia), SAKERNAS (survey tenaga
kerja nasional), SUSENAS (survey social ekonomi nasional).
SUPAS ( Survai penduduk antar sensus )
Merupakan suatu kegiatan yang saling mengisi atau
melengkapi. Dikenal sensus sampel,biasanya 5 10 % dari penduduk rumah tangga.
Informasi yang dikumpulkan lebih rinci seperti
: jumlah anak, peristiwa kematian, kegiatan ekonomi, bidang pekerjaan dll.
Tiga Hal Utama Beda Sensus Dan Survei :
1.Cakupan penduduk yang dicacah, sensus seluruh,
survai hanya mencacah sebagian penduduk( sampel ).
2. Fleksibilitas pelaksanaan, sensus secara periodik,
survai kapan saja dapat dilaksanakan.
3. Topik/aspek yang dikumpulkan, sensus pada data
demografi, sosial ekonomi secara global,survai dapat dilakukan dengan topik
topik yang lebih beragam, spesifik, rinci sesuai kebutuhan.
7.Komposisi
Penduduk
Pengertian komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan
tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb.
Komposisi
penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa
yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan
yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting
bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka
untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu
masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial.
Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran,
kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Macam-macam komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan
berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum
produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia
kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak
produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka
struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau
wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara
sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat
pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan. Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Komposisi penduduk menurut pendidikan. Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis
pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan.Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan.Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi
tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi
ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara
agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Cara
penyajian dan penghitungan komposisi penduduk
Cara penyajian komposisi penduduk
Penyajian data komposisi penduduk dapat disajikan
dengan grafik yang berbentuk pyramid yang disebut dengan “Piramida Penduduk”.
Piramida Penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan grafik batang yang
menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap
– tiap kelompok usia. Dengan piramida penduduk, data akan terbaca dengan lebih
jelas. Riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piramida
penduduk negri yang bersangkutan.
Cara penggambaran piramida penduduk:
1. Sumbu
vertikal untuk distribusi umur
2. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat
absolut maupun persentase.
3. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal
kanan untuk perempuan.
4. Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0 – 4)
tahun semakin ke atas untuk umur yang lebih tua
5. Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan
sistem “open end interval” artinya, misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan
seterusnya cukup dituliskan 75+.
6. . Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki – laki
dan bagian sebelah kanan untuk pnduduk perempuan
7. Besarnya balok diagram untuk masing – masing kelompok umur harus sama.
7. Besarnya balok diagram untuk masing – masing kelompok umur harus sama.
Piramida penduduk
Terdapat beberapa tipe piramida, dibedakan dalam 5
tipe piramida penduduk:
Model 1:
Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan
‘slope’ tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka
mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian. Umur median rendah,
sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.
Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951
Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951
Piramida Penduduk Indonesia tahun 1971
Model 2:
Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model
2 ini lebih lebar dan ‘slope’ lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun
sampai ke puncak piramida. Bentuk ini terdapat pada negara dengan permulaan
pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian
bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingakt fertilitas. Umur median
sangat rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.
Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan Brazilia.
Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan Brazilia.
Model 3:
Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk sarang
tawon kuno (old fashioned beehive). Terdapat pada negara dengan tingkat
kelahirandan tingkat kematian yang rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida
ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan sangat rendah,
terutama pada kelompok umur-umur tua.
Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.
Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.
Model 4:
Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (The
bellshapedpyramid). Bentuk ini dicapai oleh Negara-negara yang paling sedikit
sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan
kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi.
Contoh: Piramida penduduk Amerika Serikat.
Model 5:
Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis
yang tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat
kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolute dari
pada penduduk.
A. UKURAN – UKURAN DEMOGRAFI
`1. Jumlah/bilangan absolut :
sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil sementara
sensus penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203,5
juta orang. Bilangan absolut ini kemudian dikembangkan menjadi bilangan relatif
agar lebih mudah dianalisis.
2. Rasio : menyatakan suatu jumlah dalam
perbandingan terhadap jumlah lainnya. Dengan kata lain merupakan
perbandingan antara dua bilangandan dapat dinyatakan dalam
persepuluh, perseratus, atau perseribu.
- Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Rasio jenis kelamin
Indonesia tahun 2000 dari angka sementara sensus penduduk 2000
adalah:99,78 laki-laki per 100 perempuan.
- Rasio
jenis kelamin menurut umur
Keterangan :
SRi = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur i
tahun.
Mi = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i
tahun.
Fi = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i
tahun.
k = konstanta, biasanya nilainya 100.
SRi = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur i
tahun.
Mi = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i
tahun.
Fi = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i
tahun.
k = konstanta, biasanya nilainya 100.
- Rasio
menurut jenis kelamin kelahiran (Sex Ratio at Birth = SRB)
Keterangan :
SRB = rasio jenis kelamin kelahiran
BM = kelahiran bayi laki-laki
BF = jumlah kelahiran bayi perempuan
k = konstanta (umumnya nilainya 100)
SRB = rasio jenis kelamin kelahiran
BM = kelahiran bayi laki-laki
BF = jumlah kelahiran bayi perempuan
k = konstanta (umumnya nilainya 100)
- Rasio
Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)
Keterangan :
CWR = Rasio Anak Perempuan
P(0-4) = jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
k = angka konstanta, dalam rumus ini biasanya bernilai 1000
CWR = Rasio Anak Perempuan
P(0-4) = jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
k = angka konstanta, dalam rumus ini biasanya bernilai 1000
- Rasio
Beban Tanggungan (Dependency Ratio = DR)
- Kepadatan
penduduk (Man Land Ratio)
- Kepadatan Penduduk Kasar, adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
- Kepadatan Penduduk Fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer
persegi lahan pertanian. Rumus :
- Kepadatan Penduduk Agraris adalah jumlah penduduk petani tip-tiap
kilometer persegi lahan pertanian.
3. Rate/angka/tingkat : jumlah
peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung resiko
peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio.
Misalnya angka kelahiran pada tahun 1980 adalah 35 kelahiran hidup per 1000
penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan
peristiwa demografis (kelahiran) pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan peristiwa demografis, diperlukan dua
angka dari wilayah yang sama tetapi waktunya berlainan (misalnya, angka
kelahiran Indonesia tahun 1971 adalah 44 per 1000 dan tahun 1980 adalah 35 per
1000).
Ada dua macam angka yaitu :
a) angka kasar, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung riiko peristiwa ddemografi tersebut. Misalnya Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Death Rate).
b) angka spesifik, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Fertilitas Menurut Umur (ASFR = Age Spesifik Fertility Rate).
a) angka kasar, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung riiko peristiwa ddemografi tersebut. Misalnya Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Death Rate).
b) angka spesifik, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Fertilitas Menurut Umur (ASFR = Age Spesifik Fertility Rate).
4. Proporsi : menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan,
dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut, Apabila proporsi dinyatakan
dalam perseratus, dikenal dengan nama persen.
B. MORBIDITAS
Pada pengobatan dan epidemiologi,
kata morbiditas dapat merujuk kepada
- pernyataan
terkena penyakit (dari bahasa
Latin morbidus: sakit, tidak sehat),
- derajat
kerasnya penyakit,
- meratanya
penyakit: jumlah kasus pada populasi,
- insiden
penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.
- Cacat
terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan)
Morbiditas merupakan tingkat
kesakitan atau menurunnya kesehatan yang dialami anak umur 0 sampai 4 tahun.
Tinggi rendahnya kesakitan balita menjadi salah satu tolak ukur kesehatan
masyarakat..Faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas balita itu sendiri
adalah: tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan, lingkungan biofisik,
konsumsi gizi, jarak kelahiran anak satu dengan anak berikutnya dalam satu
keluarga dan perawatan balita.
Penelitian bertujuan untuk
Penelitian bertujuan untuk
(1)
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap morbiditas balita
(2) tingkat
pendapatan terhadap morbiditas balita
(3)
lingkungan biofisik terhadap morbiditas balita
(4) konsumsi
gizi terhadap morbiditas balita
(5) jarak
kelahiran terhadap morbiditas balita
(6) perawatan
balita terhadap morbiditas balita.
Metode yang digunakan adalah dengan
metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu
rumah tangga yang mempunyai balita dan mengalami sakit pada dua bulan
penggunaan sampel daerah menggunakan metode sensus, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan metode obsevasi, wawancara dan dokumentasi dengan kuisioner
sebagai alat pengumpul data. Analisis data menggunakan tabulasi tunggal,
tabulasi silang dan analisis regresi ganda.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
(1) tingkat
kesakitan balita termasuk dalam kriteria sedang yaitu sebesar 42,3%,
(2) tingkat pendidikan responden termasuk dalam
kriteria sedang sebesar 39,02%,
(3) tingkat
pendapatan termasuk rendah sebesar 60,98%,
(4) lingkungan biofisik \ termasuk dalam kriteria
sedang sebesar 55,28%,
(5) konsumsi
gizi termasuk dalam kriteria sedang sebesar68,29% ,
(6) jarak kelahiran termasuk dalam kriteria sedang
sebesar 50,03%, dan
(7) perawatan
balita termasuk dalam kriteria baik sebesar 56,10%. Dengan bobot sumbangan
terbesar terhadap tingkat morbiditas balita adalah pendidikan ibu sebesar
30,53%.
C.
MORTALITAS
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya,
atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu
populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas
sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang
memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Tingkat
Kematian Kasar
Crude Death Ratio : (CDR)
= Pm x k
Dimana :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti
pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan,
nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga,
mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya
kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai
pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG)
Dalam hal kematian, Indonesia
mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG)
untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun
1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan
kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.
D. FERTILITAS
Fertilitas adalah kelahiran hidup
(live birth) yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan
tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, berdenyut jantungnya, dsb.
Fekunditas adalah petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang
perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Tingkat Fertilitas Kasar
Crude Birth Ratio (CBR) = B / (Pm x k)
Dimana :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk).
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni/Juli)
k = bilangan konstanta yang biasanya bernilai 100
E. PROYEKSI DAN ESTIMASI PENDUDUK
Proyeksi
penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur
dan
jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
I.
Kegunaan Proyeksi
• Hasil proyek penduduk sanagat bermanfaat untuk
perencanaan penyediaan beras,
fasilitas
kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatan
kerja.
II.
Metode Proyeksi
• Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah
penduduk masa yang akan dating
antara lain:
1. Metode
Matematik, ada 2 cara, yaitu:
• Linear Rate of Growth,
ada 2 cara yaitu:
1. Arithmathic
Rate of Growth: Pn= P0(1+rn).
2. Geometric
Rate of Growth: Pn=P0 (1+r)n.
• Eksponential Rate of Growth:
Pn= P0 ern
Dimana P0 :
jumlah penduduk pada tahun awal
Pn :
jumlah penduduk pada tahun ke-n
r :
tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun awal ke tahun ke-n.
n :
banyak perubahan tahun.
2. Metode
Komponen
Metode
ini sering digunakan dalam penghitunag proyeksi penduduk. Metode
ini
melakukan tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat
proyeksi
jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen digabngkan. Metode
ini
membutuhkan data-data sebagai berikut:
• Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
perapihan
(smothing).
• Pola mortalitas menurut
umur.
• Pola fertilitas menurut
umur.
• Rasio jenis kelamin
saat lahir.
III.
Tahap-tahap Proyeksi
1. Evaluasi Data
• Umur;
pelaporan umur tidak benar, cenderung umur mengelompok pada angka
yang berakhiran
“0” dan “5”.
• Jenis Kelamin:
Rasio jenis kelamin berfluktuasi diakibatkan mobilits laki-laki
lebih tinggi
pada usia muda sehingga banyak terlewat cacah.
2. Perapihan Umur
• Prorata (pro-rate),
mengalokasikan
TT (tidak terjawab) ke masing-masing
kelompok umur.
• Perapihan (adjusment)
penduduk 10-64 dengan rumus:
5 [ 5 10 5 5 5 5 5 10 ] 4 10 4
16
1
− − + +
Σ ∗ = − + + + − x x x x x x P P P P P P
dimana Σ ∗ = x P 5 jumlah penduduk 5 tahun hasil adjustment.
= x P 5 jumlah penduduk 5 tahunan sebelum adjusment
• Perapihan (adjusment)
penduduk 65+ tahun, dengan table stable population
karena dianggap pengaruhnya tidak besar (mendekati “0”)
• Perapihan (adjustment)
penduduk 0-4 tahun dan 5-9 tahun dengsn
menggunakan survival ratio.
Estimasi-estimasi yang digunakan
Estimasi Tingkat
Kelahiran (Fertilitas)
• Indirect Method (Easwespo Packed
Program), merujuk ke periode beberapa tahun
sebelum
pelaksaan sensus/survei seperti metode Rele, Palmore, Guna-Sekaran-
Palmore, dan
Last Live Birth (anak lahir hidup terakhir yang merujuk pada tahun
pelaksaan
sensus/survei).
• Direct Method, menggunakan
data langsung dari SPI87, SDKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka
yang dihasilkan lebih rendah daari pada hasil indirect method. Hal ini
disebabkan
responden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
• Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS 85, SUPAS 95,
SP2000.
Estimasi tingkat
Kematian (Mortalitas)
• Indirect Method (Mortpaklite/ MCPDA Packed Program), seperti
metode Brass,
Sullivan, Trussell, dan Falloni Heligman. Input data adalah rata-rata
lahir hidup
(ALH/CEB) dan anak masih hidup (AMH/CS) yang dibuat menjadi proporsi
kematian
anak dari wanita pada kelompok umur yang dapat diestimasi menjadi
probability of
dting (qx) P1/P2, P2/P3,…. Berdasarkan rasio paritas, hasil yang
diambil berasal dari
rata-rata wanita usia 20-24 (q2), 25-29 (q3) dan 30-34 (q5).
• Direct Method, menggunakan data langsung dari SPI87,
SDFKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka yang dihasilkan lebih rendah dari pada hasil inderct
method. Hal ini
disebabkan rsponden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
• Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS95, SP2000, SUSENAS93,
SUSENAS94.
• BPS memakai metode Trussel denagn pertimabangan metode ini sesuai
denagn fase
yang terjadi di Indonesia (west model).
Estimasi Tingkat
Migrasi
• Migrasi seumur hidup (berdasarkan tempat lahir)
• Migrasi total (berdasarkan tempat tinggal terakhir)
• Migrasi Risen (berdasarkan tempat tinggal 5 tahun
terakhir yang lalu), proyeksi
penduduk memakai
migrasi risen dengan perpindahan antar propinsi sedangkan
perpindahan
internasional diabaiakn (0).
• Net migrasi (net migration) pertahun untuk
setiap 1000 penduduk menurut kelompok
umur dengan
menggunakan metode life table survival ratio (bila positif berarti sebagai
penerima migran, jika
negatif berarti sebagai pengirim migran).
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran-ukuran demografi meliputi
antara alin : jumlah bilangan absolute,rasio dan rate.dengan adanya
ukuran-ukuran tersebut akan mempermudah untuk menghitung jumlah penduduk di
suatu negara contoh : jenis kelamin.jenis kelamin menurut umur,jenis kelamin
menurut kelahiran,beban tanggungan,dan kepadatan penduduk.dengan adanya
morbiditas dapat dihitung tingkat kesakaitan masyarakat.dengan mortalitas dapat
diketahui jumlah kematian rakyat dalam suatu negara.sedangkan jumlah
keselamatan dapat diketahui dari fertilitas
B.
SARAN
Hendaknya
Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif
cepat.begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering
terjadi diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.berikan
masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama
antara masyarakat dan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, Gerakan Keluarga
Berencana Nasional, Jakarta, 1998.
BKKBN, Kependudukan KB dan KIA, Bandung Balai Litbang, 1999.
http
:// www.hprory.com/transisi-demografi/
1.