Kamis, 01 November 2012

Askep Obesitas




BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia kesehatan banyak sekali masalah-masalah yang terjadi diantaranya adlah gangguan makan : kegemukan (obesitas), bagi seseorang yang memiliki berat badan lebih atau diatas ukuran normal pastilah hal tersebut sangat mengganggu baik itu dalam segi penampilan ataupun dalam melaksanakan aktvitas sehari-hari. Akan tetapi tidak sedikit juga yang merasa baik-baik saja dan menganggap wajar dengan keadaan dirinya, mereka senantiasa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan, iu tergantung masing-masing individu tentunya.
Kegemukan bisa terjadi karena faktor keturunan tapi juga ada yang di dapat dari individu itu sendiri karena gaya yang diterapkan dan mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Kegemukan dapat diatasi jika individu menyadari akan gaya hidup sehat, mampu mengatur porsi makanan (diet) yang sesuai. Dalam segi penampilan obesitas merupakan masalah yang penting untuk diatasi. Kegemukan atau obesitas dapat mengurangi rasa percaya diri pada seseorang, merasa dirinya tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang lain.
Tujuan Asuhan Keperawatan dalam hal ini adalah untuk membangun perbaikan kualitas ke dalam tindakan keperawatan, memberi pantauan kepada individu untuk meningkatkan kualitas diri, memberi persepsi positif kepada/terhadap pernyataan diri, merencanakan untuk kontrol masa depan, memelihara berat badan.








BAB II
TINJAUAN TEORI

v  Gangguan Makan : Kegemukan (Obesitas)
Kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 20 % dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk. Namun keinginan untuk pola hidup lebih sehat dan penurunan factor resiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan program penurunan berat badan.
           
DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN
¤  Aktivitas / Istirahat
Gejala     :
-          Kelemahan, cenderung terus mengantuk
-          Ketidakmampuan / kurang keinginan untuk aktif atau melakukan latihan teratur
-          Dispnea dengan kerja
Tanda     :
-          Peningkatan kecepatan jantung / pernafasan dengan aktivitas
¤  Sirkulasi
Gejala     :
-          Riwayat factor budaya / pola hidup mempengaruhi pilihan makan
-          Berat badan dapat / tak dapat diterima sebagai masalah
-          Makan menghilangkan perasaan tak senang, misalnya : kesepian, frustasi, kebosanan
-          Persepsi gambaran diri sebagai tak dapat diinginkan
-          Tahanan orang terdekat untuk menurunkan berat badan (dapat menyabotase upaya pasien)
¤  Makanan / Cairan
Gejala     :
-    Mencerna makanan dengan berlebihan / normal
-    Percobaan dengan berbagai tipe diet (diet ‘yo-yo’) dengan berbagai / hasil sedikit
-    Riwayat berulangnya penurunan dan peningkatan berat badan
Tanda     :
-    Berat badan tak tepat dengan tinggi badan
-    Tipe tubuh endormofik (halus / sekitar)
-    Gagal untuk menentukan masukan makanan untuk menurunkan kebutuhan (contoh : perubahan pola hidup dari aktif menjadi tak berolahraga, penuaan)
¤  Nyeri / Kenyamanan
Gejala     : Nyeri / ketidaknyamanan pada sendi yang menopang berat badan atau tulang belakang
¤  Pernafasan
Gejala     : Dispnea
Tanda     : Sianosis, distress pernafasan (sindrom pickwickian)
¤  Seksualitas
Gejala     : Gangguan menstruasi, amenorea
¤  Penyuluhan / pembelajaran
Gejala     :
-    Masalah dapat berupa masa hidup atau sehubungan dengan peristiwa hidup
-    Riwayat keluarga kegemukan
-    Masalah kesehatan yang menyertai termasuk hipertensi diabetes, penyakit kandung empedu dan kardiovaskuler, hipotiroidisme


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin). Ini juga diduga bahwa penyebab gangguan ini dapat menimbulkan neuroendokrin abnormal dalam hipotalamus yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia.

PRIORITAS KEPERAWATAN
1.      Membantu pasien mengidentifikasi metode yang dapat bekerja untuk mengontrol berat dihubungkan dengan makanan yang sehat.
2.      Mendorong pelaksana kesehatan untuk memberikan kontrol berat badan sepanjang hidup.

TUJUAN
1.      Pola makan sehat dan kontrol berat badan teridentifikasi
2.      Penurunan berat badan mencapai tujuan yang dibuat
3.      Persepsi positif terhadap pernyataan diri
4.      Merencanakan untuk kontrol masa depan memelihara berat badan

DEFINISI
Obesitas adalah gangguan nutrisi yang paling banyak terjadi pada anak-anak (whalay dan wong,1993).
Hampir 25 % anak-anak dan adolesen adalah obesitas (Anderson, scott dan boggs, 1989)

ETIOLOGI
-    Faktor keturunan
-    Pola makan
-    Psikososial ekonomi
-    Aktivitas
-    Pola pikir
-    Konsentrasi intake makanan pada menjelang makan

PENATALAKSANAAN
-    Diet rendah kalori rendah protein
-    Olah raga teratur
-    Kolaborasi dengan ahli diet

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT DOENGES
a.       -     Nutrisi, perubahan : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan yang lebih dari kebutuhan tunuh yang ditandai dengan berat badan 20 % atau lebih dari berat badan optimum, kelebihan lemak tubuh dengan lipatan kulit / pengukuran lain.
   -     Kriteria hasil :
Menunjukkan perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
-     Intervensi
Kaji penyebab individu kegemukan misal : organik atau non organik
-     Rasional
Mengidentifikasi atau mempengaruhi pilihan intervensi
-     Kolaborasi
Konsul dengan ahli diet untuk menentukan kalori / kebutuhan nutrisi untuk penurunan berat badan
b.      -     Citra tubuh / harga diri, gangguan berhubungan dengan dorongan / keluarga / subbudaya terhadap makan yang berlebihan yang ditandai kurang mengikuti rencana diet


-     Kriteria hasil :
      Mencari informasi dan secara aktif mengikuti penurunan berat badan dengan tepat
-     Intervensi
      Tentukan motivasi pasien untuk menurunkan berat badan dan Bantu menyusun tujuan
-     Rasional
      Mempertahankan penurunan berat badan
-     Kolaborasi
      Rujuk ke kelompok terapi pendukung
c.       -     Interaksi sosial, kerusakan yang berhubungan dengan ketidaknyamanan yang dinyatakan atau ditunjukkan dalam situasi kebersamaan sosial.
-     Kriteria hasil
Terlibat dalam peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan hubungan interpersonal
-     Intervensi
Kaji pola hubungan keluarga dan perilaku sosial
-     Rasional
Interaksi sosial terutama dipelajari dalam keluarga asal. Bila pola tak adekuat teridentifikasi, tindakan untuk mengubahnya dapat dilakukan.
-     Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT CARPENITO
-          Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara masukan kalori dan penggunaan energi
-          Ketidakefektifan koping individu yang berhubungan dengan peningkatan konsumsi makan sekunder akibat respons terhadap stressor eksternal
-          Harga diri rendah kronik yang berhubungan dengan perasaan degradasi diri dan respons orang lain terhadap kondisi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT NANDA
-          Ketidakseimbangan nutrisi : Lebih dari kebutuhan tubuh




BAB III
TINJAUAN KASUS

A.    PENGKAJIAN
·         Identitas
Nama               : Nn. Mahmudah
Jenis Kelamin  : Perempuan
Umur               : 19 tahun
Pendidikam     : Mahasiswi
Pekerjaan         : -
Status              : Belum kawin
Agama             : Islam
Alamat                        : Brondong Lamongan
·         Riwayat Kesehatan
o   Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
o   Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin bertambah, disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
o   Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian berat badan pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.
o   Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
Gambar Genogram

                                                                             = Laki-laki
                                                                             = Perempuan
                                                                            = Klien
 




·         Pola Fungsi Kesehatan
1.      Pola Nutrisi
a.       Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.      Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang ditambah dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.      Pola Eliminasi
a.       Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.      Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.      Pola Istirahat-Tidur
a.       Pasien tidur pada jam-jam istirahat
b.      Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak tidurnya.
4.      Pola Aktivitas
a.       Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan / hambatan.
b.      Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang berlebihan.
·         Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.      Psikologi paien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2.      Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima oleh orang lain.
3.      Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.
·         Pemeriksaan fisik
o   Vital sign
Tekanan darah       : 130/80 mmHg
Pernafasan             : 24 x/menit
Nadi                      : 85 x/menit
Suhu                      : 370C
o   Keadaan umum     : Baik
o   Pemeriksaan Head to Toe
a.       Kulit                : Warna sawo matang, agak banyak lipatan
b.      Kepala             : Rambut panjang dan bersih
c.       Telinga            : Bersih tidak serumen
d.      Mata                : Bersih tidak anemis
e.       Mulut              : Bersih dan gigi normal
f.       Leher               : Agak banyak lipatan
g.      Dada               : Normal / simetris
h.      Abdomen        : Normal tapi ada lipatan
B.     ANALISA DATA
1.      Data Fokus
DS       : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO      :
-                Pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-                Pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai

Symptom
Etiologi
Problem
a.       DS : Pasien mengatakan terkadang merasa kurang nyaman dengan berat badan yang dimilikinya
DO : Pasien tampak kesusahan dalam beraktivitas karena barat badannya
b.      DS : Pasien mengatakan kurang percaya diri jika berinteraksi / bersosialisasi dengan orang lain
DS : Pasien kelihatan minder saat berkomunikasi dan bergaul dengan temannya.


Berat badan yang berlebihan








Harga diri rendah
Gangguan dalam beraktivitas








Gangguan dalam bersosialisasi dengan orang lain dan pandangan negatif terhadap diri

·         Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam beraktivitas.
2.      Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.

C.    PERENCANAAN
Tgl
No. Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Rasional
12-02-06




















13-02-06
1






















2
Setelah dilakukan perawatan dan penyuluhan 2x24 jam pasien diharapkan mampu melaksanakan diet dengan criteria hasil :
-      Menunjukkan perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
-      Menunjukkan penurunan BB dengan pemeliharaan kesehatan optimal




Setelah dilakukan penyuluhan 2x24 jam pasien diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik dengan kriteria hasil :
-     Menyatakan gambaran diri lebih nyata
-     Menunjukkan beberapa penerimaan diri aripada andangan idealisme
-     Mengakui diri sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
-         Diskusikan emosi / kejadian sehubungan dengan makan dan buat rencana makan dengan pasien.
-         Tekankan pentingnya menghindari diet berlemak dan diskusikan tambahan tujuan nyata untuk penurunan BB

-          Diskusikan dengan pasien pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi individu
-          Dorong pasien untuk mengeksprsikan perasaan dan persepsi masalah
-          Bantu dalam mengidentifikasi tanggung jawab sendiri dan control pada situasi


-    Membantu mengidentifikasikan kapan pasien makan untuk memuaskan kebutuhan emosi daripada lapr fisiologi
-    Hilangkan kebutuhan komponen yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolik ex : penurunan karbohidrat berlebihan





-    Pandangan mental termasuk ideal kita dan biasanya tidak terbaru, gemuk dapat mempunyai akar dalam psikologi
-    Membantu mengidentifikasi dan memperjelas alasan untuk kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
-    Megidentifikasi masalah khusus dan menganjurkan tindakan yang dapat diambil untuk mempengaruhi perubahan

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam
No. Dx
Tindakan
Respon
Ttd
12-2-06
(09.00)












13-2-06
(12.00)
1













2
a.       Memberikan penyuluhan dan nasehat kepada pasien agar melaksanakan diet teratur dan optimal
b.       Menganjurkan kepada pasien untuk berkonsultasi kepada ahli diet




a.        Memberi semangat bahwa berat badan pasien masih bisa diturunkan
b.       Memberi dukungan bahwa itu adalah anugerah dari Tuhan
c.        Memberikan pengertian kalau hanya diri kitalah yang mampu merubah keadaan yang ada pada dari kita sendiri

d.     Pasien menerima tentang anjuran untuk menurunkan berat badannya dan berkeinginan diet secara teratur
e.      Pasien masih tampak ragu untuk berkonsultasi dengan ahli diet karena belum yakin apakah BBnya bisa kembali normal
a.     Pasien masih tampak ragu
b.    Bisa menerima dan percaya bahwa itu adalah yang terbaik untuknya
c.     Pasien tampak semangat dan optimis akan penurunan berat badannya

f.        


E.     EVALUASI
Tgl
No. Dx
Catatan Perkembangan
Ttd
12-02-06



13-02-06

1




2

-    Pasien bias sedikit mengurangi porsi makanannya
-    Pasien mampu meghindari makanan yang banyak mengandung lemak : gorengan
-    Pasien terkadang masih kurang percaya diri jika berkumpul dengan banyak orang
-    Pasien mampu menerima dan menyadari bahwa berinteraksi dengan orang lain itu sangat penting
-    Pasien sudah merasa memiliki rasa tanggung jawab untuk dirinya sendiri

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam pengkajian pada nona M diperoleh data yang mana nona M memiliki TB 155 cm dan BB 102 kg dalam keterangan tersebut sudah jelas bahwa nona M mengalami kegemukan / obesitas karena TB yang dimiliki tidak sesuai dengan BB yang dimilikinya.
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan penulis juga memberikan penyuluhan mengenai diet untuk mengurangi BB pada nona M, penulis juga menyarankan agar berkolaborasi / berkonsultasi kepada ahli diet untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas mengenai pola makan yang benar dan sesuai.
Sebelum mengalami obesitas pola fungsi kesehatan pasien khususnya dalam beraktivitas tidak ada hambatan dan pasien selalu aktif, akan tetapi setelah BB naik pasien cenderung malas dan cepat capek dalam beraktivitas, begitu juga dengan pola istirahat ; pasien lebih sering mengantuk dan tidur berlebihan. Dalam hal ini penulis menyarankan agar berolahraga teratur dan banyak latihan baik dalam segi makanan ataupun gerak (aktivitas).
Dalam diagnosa yang diperoleh pasien mengalami kesusahan dan hambatan dalam beraktivitas karena BB yang dimiliki, disamping itu pasien juga kurang percaya diri dengan penampilannya jika bersosialisasi dengan orang lain. Oleh sebab itu dari diagnosa tersebut penulis memberikan support agar pasien menjaga pola makan dalam mengatasi BB, penulis juga memberikan penyadaran bahwa postur tubuh yang dimiliki adalah anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri.
Setelah dilakukan perawatan dan beberapa penyuluhan pasien mengalami sedikit perubahan diantaranya : mampu mengurangi porsi makanan dan menghindari makanan yang banyak mengandung lemak ex : gorengan. Pasien juga mul;ai menyadari bahwa dia memiliki tanggungjawab pada dirinya sendiri. Pasien juga mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain dengan baik, akan tetapi pasien masih kurang yakin apakah BB kita diturunkan, penulis menekankan agar pasien mengupayakan diet dan latihan dengan optimal dan teratur.
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan dan penyuluhan kepada pasien yang bersangkutan penulis tidak menemui hambatan karena pasien bisa menerima dan memahami informasi yang diberikan, akan tetapi menumbuhkan dan memberikan rasa percaya diri itu tidak mudah kalau bukan individunya yang menyadari.























BAB V
PENUTUP

Kegemukan didefinisikan sebagai salah satu kelebihan akumulasi lemak tubuh. Obesitas dapat terjadi karena beberapa faktor :
-          Pola makan yang berlebihan
-          Aktivitas yang kurang
-          Pola pikir
Obesitas dapat diatasi jika kita menyadari betapa pentingnya menjaga pola makan dan aktivitas. Dalam Asuhan Keperawatan ini mengarah ke beberapa aspek yaitu :
-          Tujuan
-          Intervensi
-          Kriteria hasil
Dimana aspek-aspek tersebut sangat penting untuk mengetahui catatan perkembangan selanjutnya. Supaya pasien bisa menjalani diet dengan baik hendaknya berkonsultasi kepada ahli diet dan gizi karena dengan demikian pasien bisa mengontrol dan mengatur makanan yang sesuai untuknya.











DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda J, Diagnosa Keperawatan EGC Jakarta, 1999

Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan

NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006
  



           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar