BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia kesehatan banyak sekali masalah-masalah yang
terjadi diantaranya adlah gangguan makan : kegemukan (obesitas), bagi seseorang
yang memiliki berat badan lebih atau diatas ukuran normal pastilah hal tersebut
sangat mengganggu baik itu dalam segi penampilan ataupun dalam melaksanakan
aktvitas sehari-hari. Akan tetapi tidak sedikit juga yang merasa baik-baik saja
dan menganggap wajar dengan keadaan dirinya, mereka senantiasa mensyukuri
nikmat yang diberikan oleh Tuhan, iu tergantung masing-masing individu
tentunya.
Kegemukan bisa terjadi karena faktor keturunan tapi juga
ada yang di dapat dari individu itu sendiri karena gaya yang diterapkan dan
mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Kegemukan dapat diatasi jika individu
menyadari akan gaya hidup sehat, mampu mengatur porsi makanan (diet) yang
sesuai. Dalam segi penampilan obesitas merupakan masalah yang penting untuk
diatasi. Kegemukan atau obesitas dapat mengurangi rasa percaya diri pada
seseorang, merasa dirinya tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang lain.
Tujuan Asuhan Keperawatan dalam hal ini adalah untuk
membangun perbaikan kualitas ke dalam tindakan keperawatan, memberi pantauan
kepada individu untuk meningkatkan kualitas diri, memberi persepsi positif
kepada/terhadap pernyataan diri, merencanakan untuk kontrol masa depan,
memelihara berat badan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
v Gangguan Makan : Kegemukan (Obesitas)
Kegemukan didefinisikan sebagai
kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 20 % dari berat rata-rata untuk
usia, jenis kelamin dan tinggi badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan
mempertahankan penurunan berat badan buruk. Namun keinginan untuk pola hidup
lebih sehat dan penurunan factor resiko sehubungan dengan ancaman penyakit
terhadap hidup memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan program penurunan
berat badan.
DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN
¤ Aktivitas / Istirahat
Gejala :
-
Kelemahan, cenderung terus
mengantuk
-
Ketidakmampuan / kurang
keinginan untuk aktif atau melakukan latihan teratur
-
Dispnea dengan kerja
Tanda :
-
Peningkatan kecepatan jantung /
pernafasan dengan aktivitas
¤ Sirkulasi
Gejala :
-
Riwayat factor budaya / pola
hidup mempengaruhi pilihan makan
-
Berat badan dapat / tak dapat
diterima sebagai masalah
-
Makan menghilangkan perasaan
tak senang, misalnya : kesepian, frustasi, kebosanan
-
Persepsi gambaran diri sebagai
tak dapat diinginkan
-
Tahanan orang terdekat untuk
menurunkan berat badan (dapat menyabotase upaya pasien)
¤ Makanan / Cairan
Gejala :
-
Mencerna makanan dengan
berlebihan / normal
-
Percobaan dengan berbagai tipe
diet (diet ‘yo-yo’) dengan berbagai / hasil sedikit
-
Riwayat berulangnya penurunan
dan peningkatan berat badan
Tanda :
-
Berat badan tak tepat dengan
tinggi badan
-
Tipe tubuh endormofik (halus /
sekitar)
-
Gagal untuk menentukan masukan
makanan untuk menurunkan kebutuhan (contoh : perubahan pola hidup dari aktif
menjadi tak berolahraga, penuaan)
¤ Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri
/ ketidaknyamanan pada sendi yang menopang berat badan atau tulang belakang
¤ Pernafasan
Gejala : Dispnea
Tanda : Sianosis, distress pernafasan (sindrom pickwickian)
¤ Seksualitas
Gejala :
Gangguan menstruasi, amenorea
¤ Penyuluhan / pembelajaran
Gejala :
-
Masalah dapat berupa masa hidup
atau sehubungan dengan peristiwa hidup
-
Riwayat keluarga kegemukan
-
Masalah kesehatan yang
menyertai termasuk hipertensi diabetes, penyakit kandung empedu dan
kardiovaskuler, hipotiroidisme
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak
normal, misal : hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom
cushing (peningkatan kadar insulin). Ini juga diduga bahwa penyebab gangguan
ini dapat menimbulkan neuroendokrin abnormal dalam hipotalamus yang
mengakibatkan berbagai gangguan kimia.
PRIORITAS KEPERAWATAN
1.
Membantu pasien
mengidentifikasi metode yang dapat bekerja untuk mengontrol berat dihubungkan
dengan makanan yang sehat.
2.
Mendorong pelaksana kesehatan
untuk memberikan kontrol berat badan sepanjang hidup.
TUJUAN
1.
Pola makan sehat dan kontrol
berat badan teridentifikasi
2.
Penurunan berat badan mencapai
tujuan yang dibuat
3.
Persepsi positif terhadap
pernyataan diri
4.
Merencanakan untuk kontrol masa
depan memelihara berat badan
DEFINISI
Obesitas adalah gangguan nutrisi yang paling banyak
terjadi pada anak-anak (whalay dan wong,1993).
Hampir 25 % anak-anak dan adolesen adalah obesitas
(Anderson, scott dan boggs, 1989)
ETIOLOGI
-
Faktor keturunan
-
Pola makan
-
Psikososial ekonomi
-
Aktivitas
-
Pola pikir
-
Konsentrasi intake makanan pada
menjelang makan
PENATALAKSANAAN
-
Diet rendah kalori rendah
protein
-
Olah raga teratur
-
Kolaborasi dengan ahli diet
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT DOENGES
a.
- Nutrisi, perubahan : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan masukan makanan yang lebih dari kebutuhan tunuh yang ditandai dengan
berat badan 20 % atau lebih dari berat badan optimum, kelebihan lemak tubuh
dengan lipatan kulit / pengukuran lain.
- Kriteria hasil :
Menunjukkan perubahan pola makan dan
keterlibatan individu dalam program latihan
- Intervensi
Kaji penyebab individu kegemukan misal
: organik atau non organik
- Rasional
Mengidentifikasi atau mempengaruhi
pilihan intervensi
- Kolaborasi
Konsul dengan ahli diet untuk
menentukan kalori / kebutuhan nutrisi untuk penurunan berat badan
b.
- Citra tubuh / harga diri, gangguan berhubungan dengan dorongan /
keluarga / subbudaya terhadap makan yang berlebihan yang ditandai kurang
mengikuti rencana diet
- Kriteria hasil :
Mencari informasi dan secara aktif
mengikuti penurunan berat badan dengan tepat
- Intervensi
Tentukan motivasi pasien untuk menurunkan
berat badan dan Bantu menyusun tujuan
- Rasional
Mempertahankan penurunan berat badan
- Kolaborasi
Rujuk ke kelompok terapi pendukung
c.
- Interaksi sosial, kerusakan yang berhubungan dengan
ketidaknyamanan yang dinyatakan atau ditunjukkan dalam situasi kebersamaan
sosial.
- Kriteria hasil
Terlibat dalam peningkatan perubahan
positif dalam perilaku sosial dan hubungan interpersonal
- Intervensi
Kaji pola hubungan keluarga dan
perilaku sosial
- Rasional
Interaksi sosial terutama dipelajari
dalam keluarga asal. Bila pola tak adekuat teridentifikasi, tindakan untuk
mengubahnya dapat dilakukan.
- Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga atau
individu sesuai indikasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT CARPENITO
-
Perubahan pemeliharaan
kesehatan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara masukan kalori dan
penggunaan energi
-
Ketidakefektifan koping
individu yang berhubungan dengan peningkatan konsumsi makan sekunder akibat
respons terhadap stressor eksternal
-
Harga diri rendah kronik yang
berhubungan dengan perasaan degradasi diri dan respons orang lain terhadap
kondisi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL MENURUT NANDA
-
Ketidakseimbangan nutrisi :
Lebih dari kebutuhan tubuh
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
PENGKAJIAN
·
Identitas
Nama :
Nn. Mahmudah
Jenis Kelamin :
Perempuan
Umur :
19 tahun
Pendidikam :
Mahasiswi
Pekerjaan :
-
Status :
Belum kawin
Agama :
Islam
Alamat :
Brondong Lamongan
·
Riwayat Kesehatan
o
Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk
dari lantai.
o
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan
berat badannya semakin bertambah, disamping itu pasien mengalami kesusahan
untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
o
Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi
setelah 2 tahun kemudian berat badan pasien mengalami perubahan, itu terjadi
saat pasien beranjak kelas 2 SMA.
o
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
Gambar Genogram
=
Laki-laki
= Perempuan
=
Klien
·
Pola Fungsi Kesehatan
1.
Pola Nutrisi
a.
Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.
Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak
dan kadang-kadang ditambah dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.
Pola Eliminasi
a.
Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.
Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.
Pola Istirahat-Tidur
a.
Pasien tidur pada jam-jam
istirahat
b.
Sesudah mengalami obesitas
pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak tidurnya.
4.
Pola Aktivitas
a.
Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami
keluhan / hambatan.
b.
Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas
dengan berat badan yang berlebihan.
·
Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.
Psikologi paien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami
sekarang dan merasa enjoy atas apa yang dianugerahkan meski terkadang merasa
minder.
2.
Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya
dengan baik dapat menerima dan diterima oleh orang lain.
3.
Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih
tetap aktif menjalankan ibadah.
·
Pemeriksaan fisik
o
Vital sign
Tekanan darah :
130/80 mmHg
Pernafasan :
24 x/menit
Nadi :
85 x/menit
Suhu :
370C
o
Keadaan umum : Baik
o
Pemeriksaan Head to Toe
a.
Kulit : Warna sawo matang, agak banyak lipatan
b.
Kepala : Rambut panjang dan bersih
c.
Telinga : Bersih tidak serumen
d.
Mata : Bersih tidak anemis
e.
Mulut : Bersih dan gigi normal
f.
Leher : Agak banyak lipatan
g.
Dada : Normal / simetris
h.
Abdomen : Normal tapi ada lipatan
B.
ANALISA DATA
1.
Data Fokus
DS :
Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO :
-
Pasien tampak terganggu dalam
melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-
Pasien sering kali kesusahan
berdiri sehabis duduk dari lantai
Symptom
|
Etiologi
|
Problem
|
a.
DS : Pasien mengatakan
terkadang merasa kurang nyaman dengan berat badan yang dimilikinya
DO : Pasien tampak kesusahan dalam beraktivitas karena
barat badannya
b.
DS : Pasien mengatakan kurang
percaya diri jika berinteraksi / bersosialisasi dengan orang lain
DS : Pasien kelihatan minder saat berkomunikasi dan
bergaul dengan temannya.
|
Berat badan yang berlebihan
Harga diri rendah
|
Gangguan dalam beraktivitas
Gangguan dalam bersosialisasi dengan orang lain dan pandangan negatif
terhadap diri
|
·
Diagnosa Keperawatan
1.
Gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam
beraktivitas.
2.
Resiko terhadap kerusakan
interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan
hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.
C.
PERENCANAAN
Tgl
|
No. Dx Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
12-02-06
13-02-06
|
1
2
|
Setelah dilakukan perawatan dan penyuluhan 2x24 jam pasien
diharapkan mampu melaksanakan diet dengan criteria hasil :
-
Menunjukkan perubahan pola
makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
-
Menunjukkan penurunan BB
dengan pemeliharaan kesehatan optimal
Setelah dilakukan penyuluhan 2x24 jam pasien
diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik dengan kriteria hasil :
-
Menyatakan gambaran diri
lebih nyata
-
Menunjukkan beberapa
penerimaan diri aripada andangan idealisme
-
Mengakui diri sebagai
individu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
|
-
Diskusikan emosi / kejadian
sehubungan dengan makan dan buat rencana makan dengan pasien.
-
Tekankan pentingnya menghindari
diet berlemak dan diskusikan tambahan tujuan nyata untuk penurunan BB
-
Diskusikan dengan pasien
pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi individu
-
Dorong pasien untuk
mengeksprsikan perasaan dan persepsi masalah
-
Bantu dalam mengidentifikasi
tanggung jawab sendiri dan control pada situasi
|
-
Membantu mengidentifikasikan
kapan pasien makan untuk memuaskan kebutuhan emosi daripada lapr fisiologi
-
Hilangkan kebutuhan komponen
yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolik ex : penurunan karbohidrat
berlebihan
-
Pandangan mental termasuk
ideal kita dan biasanya tidak terbaru, gemuk dapat mempunyai akar dalam
psikologi
-
Membantu mengidentifikasi dan
memperjelas alasan untuk kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
-
Megidentifikasi masalah
khusus dan menganjurkan tindakan yang dapat diambil untuk mempengaruhi
perubahan
|
D.
PELAKSANAAN /
IMPLEMENTASI
Tgl/Jam
|
No. Dx
|
Tindakan
|
Respon
|
Ttd
|
12-2-06
(09.00)
13-2-06
(12.00)
|
1
2
|
a.
Memberikan penyuluhan dan
nasehat kepada pasien agar melaksanakan diet teratur dan optimal
b.
Menganjurkan kepada pasien
untuk berkonsultasi kepada ahli diet
a.
Memberi semangat bahwa berat
badan pasien masih bisa diturunkan
b.
Memberi dukungan bahwa itu
adalah anugerah dari Tuhan
c.
Memberikan pengertian kalau
hanya diri kitalah yang mampu merubah keadaan yang ada pada dari kita sendiri
|
d.
Pasien menerima tentang
anjuran untuk menurunkan berat badannya dan berkeinginan diet secara teratur
e.
Pasien masih tampak ragu
untuk berkonsultasi dengan ahli diet karena belum yakin apakah BBnya bisa
kembali normal
a.
Pasien masih tampak ragu
b.
Bisa menerima dan percaya
bahwa itu adalah yang terbaik untuknya
c.
Pasien tampak semangat dan
optimis akan penurunan berat badannya
f.
|
|
E.
EVALUASI
Tgl
|
No. Dx
|
Catatan Perkembangan
|
Ttd
|
12-02-06
13-02-06
|
1
2
|
-
Pasien bias sedikit
mengurangi porsi makanannya
-
Pasien mampu meghindari
makanan yang banyak mengandung lemak : gorengan
-
Pasien terkadang masih kurang
percaya diri jika berkumpul dengan banyak orang
-
Pasien mampu menerima dan
menyadari bahwa berinteraksi dengan orang lain itu sangat penting
-
Pasien sudah merasa memiliki
rasa tanggung jawab untuk dirinya sendiri
|
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pengkajian pada nona M diperoleh data yang mana
nona M memiliki TB 155 cm dan BB 102 kg dalam keterangan tersebut sudah jelas
bahwa nona M mengalami kegemukan / obesitas karena TB yang dimiliki tidak
sesuai dengan BB yang dimilikinya.
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan penulis juga
memberikan penyuluhan mengenai diet untuk mengurangi BB pada nona M, penulis
juga menyarankan agar berkolaborasi / berkonsultasi kepada ahli diet untuk
memperoleh keterangan yang lebih jelas mengenai pola makan yang benar dan
sesuai.
Sebelum mengalami obesitas pola fungsi kesehatan pasien
khususnya dalam beraktivitas tidak ada hambatan dan pasien selalu aktif, akan
tetapi setelah BB naik pasien cenderung malas dan cepat capek dalam
beraktivitas, begitu juga dengan pola istirahat ; pasien lebih sering mengantuk
dan tidur berlebihan. Dalam hal ini penulis menyarankan agar berolahraga
teratur dan banyak latihan baik dalam segi makanan ataupun gerak (aktivitas).
Dalam diagnosa yang diperoleh pasien mengalami kesusahan
dan hambatan dalam beraktivitas karena BB yang dimiliki, disamping itu pasien
juga kurang percaya diri dengan penampilannya jika bersosialisasi dengan orang
lain. Oleh sebab itu dari diagnosa tersebut penulis memberikan support agar
pasien menjaga pola makan dalam mengatasi BB, penulis juga memberikan
penyadaran bahwa postur tubuh yang dimiliki adalah anugerah dari Tuhan yang
patut disyukuri.
Setelah dilakukan perawatan dan beberapa penyuluhan
pasien mengalami sedikit perubahan diantaranya : mampu mengurangi porsi makanan
dan menghindari makanan yang banyak mengandung lemak ex : gorengan. Pasien juga
mul;ai menyadari bahwa dia memiliki tanggungjawab pada dirinya sendiri. Pasien
juga mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain dengan baik, akan tetapi
pasien masih kurang yakin apakah BB kita diturunkan, penulis menekankan agar
pasien mengupayakan diet dan latihan dengan optimal dan teratur.
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan dan penyuluhan kepada
pasien yang bersangkutan penulis tidak menemui hambatan karena pasien bisa
menerima dan memahami informasi yang diberikan, akan tetapi menumbuhkan dan
memberikan rasa percaya diri itu tidak mudah kalau bukan individunya yang
menyadari.
BAB V
PENUTUP
Kegemukan didefinisikan sebagai salah satu kelebihan
akumulasi lemak tubuh. Obesitas dapat terjadi karena beberapa faktor :
-
Pola makan yang berlebihan
-
Aktivitas yang kurang
-
Pola pikir
Obesitas dapat diatasi jika kita menyadari betapa
pentingnya menjaga pola makan dan aktivitas. Dalam Asuhan Keperawatan ini
mengarah ke beberapa aspek yaitu :
-
Tujuan
-
Intervensi
-
Kriteria hasil
Dimana aspek-aspek tersebut sangat penting untuk
mengetahui catatan perkembangan selanjutnya. Supaya pasien bisa menjalani diet
dengan baik hendaknya berkonsultasi kepada ahli diet dan gizi karena dengan
demikian pasien bisa mengontrol dan mengatur makanan yang sesuai untuknya.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda J, Diagnosa Keperawatan EGC
Jakarta, 1999
Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan
NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2005-2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar